Wisata Ke Pulau Nusakambangan

Mendengar kata pulau Nusakambangan yang terpikir di benak kita adalah kata penjara dan narapidana yang dihukum hingga puluhan tahun atau seumur hidup bahkan narapidana yang tinggal menunggu hukuman mati. Namun tempat yang akan saya kunjungi di pulau tersebut adalah tempat yang sungguh indah bahkan di pulau itu terdapat benteng peninggalan Belanda.



Untuk sampai ke Nusakambangan kita harus naik perahu nelayan selama kurang lebih 10 menit dari Teluk Penyu. saya dan beberapa penumpang yang lain dikenakan biaya 10.000 rupiah untuk pulang pergi dari pantai teluk penyu sampai ke pulau nusakambangan. Pembayaran hanya boleh dilakukan jika kita telah kembali dari pulau nusakambangan. Dikiri dan kanan saya lihat kapal-kapal besar milik pertamina atau kapal milik perusahaan di cilacap ini serta perahu nelayan dan beberapa perahu karet milik tim sar.

Tempat menurunkan penumpang di Pulau Nusakambangan ini adalah di Dermaga karangbolong. Dipintu masuk ada beberapa warung makanan dan minuman serta ada beberapa orang yang berjualan cendramata berupa batu cincin bermata. Menurut nelayan tersebut ia bercerita bahwa cincin tersebut adalah buatan para narapidana di penjara Nusakambangan.

Kita harus membayar tiket 3.000 rupiah agar kita dapat melihat benteng Karangbolong dan pantai pasir putih Karang Pandan.

Jika kita beruntung maka kita akan melihat lutung atau biasa di sebut monyet jawa yang sedang mencari makan. Lutung di pulau ini tidak menganggu para pengunjung, jika dahulu kita bisa melihat kijang di pulau ini sekarang karena takut dicuri maka kijang-kijang tersebut telah dipindahkan di benteng Pendem di pantai Teluk Penyu.

Selama melintasi jalanan tersebut banyak sekali pohon aren yang tumbuh di pingir-pingir jalan dan tampak jelas terlihat sekali bahwa daerah ini berupa hutan yang jarang terjamah oleh manusia. Walau begitu tidak ada hewan buas berada di daerah tersebut kalaupun ada mungkin didalam hutan bukan dipingir jalan menuju ke benteng dan pantai di pulau Nusakambangan ini. Jalanan tersebut masih berupa tanah dan bebatuan jika hujan maka jalanan tersebut akan licin maka sebaiknya hati-hati melintasi janana ini di kala musim hujan.

Selama perjalanan ternyata ada seorang tim sar yang menemani perjalanan kita menuju benteng Karangbolong. Ia ditugasi untuk mengawasi tempat para wisatawan yang ingin menikmati pulau Nusakambangan ini. Dari tim sar tersebut ia banyak bercerita tentang pulau Nusakambangan. Menurutnya tempat para narapidana yang di penjara adalah di pulau Nusakambangan bagian tengah sementara letak benteng Karangbolong adalah di pulau Nusakambangan bagian timur.

Benteng ini disebut benteng Karangbolong dan menurut penjaga pulau ini benteng tersebut dibangun sekitar tahun 1873 selang beberapa tahun dari Pembuatan benteng Pendem di Pantai Teluk Penyu. Dahulu tempat ini tidak dikelola dan dijaga dengan benar maka banyak sekali peninggalan sejarah dari benteng Karangbolong yang dicuri oleh tangan-tangan usil yang tidak bertangungjawab.

Tempat ini menjadi polemik karena dimiliki oleh 3 instansi negara, pertama kawasan ini termasuk milik Departemen Kehakiman karena fungsinya sebagai penjara sementara Departemen kehutanan bertanggungjawab dengan kelestarian hutan agar tetap terjaga. Dan sebagai pemilik dari benteng Karangbolong ini adalah Angkatan darat Kodim 0703 Cilacap.

Mungkin karena menjadi polemik maka tempat wisata ini tidak terlalu diurusi oleh masing-masing instansi yang berwenang. Jika anda bertanya kepada orang Cilacap sekalipun belum tentu mereka tahu bahwa di daerahnya ada benteng peninggalan Belanda.

Tidak usah takut berada di pulau tersebut karena kita akan selalu dipantau terus oleh para penjaga dan tim sar yang berada di sana dan jika kita belum keluar dari pulau tersebut kita pasti dicari dan disiapkan perahu untuk kita ke Cilacap.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih