Mendengar kata belalang bagi sebagin orang
mungkin terasa geli, jijik, bahkan alergi. Apalagi jika harus
menyantapnya! Tapi, nanti dulu. Buang jauh-jauh pikiran jijik itu jika
Anda belum mengunjungi Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Di sejumlah ruas jalan di daerah perbukitan di Provinsi DI Yogyakarta itu, akan banyak ditemui rentengan belalang yang dijual oleh warga setempat. Seperti misalnya jalan Wonosari-Ponjong, Wonosari-Semanu, Paliyan-Trowono, juga Gading-Wonosari.
Belalang itu merupakan jenis belalang kayu, yang memang banyak terdapat di kabupaten yang banyak memiliki pebukitan karst itu.
Sejak puluhan tahun silam, masyarakat Gunung Kidul telah memanfaatkan belalang sebagai salah satu menu santapan yang mengandung protein tinggi. Serangga yang juga banyak dipakai sebagai pakan burung peliharaan itu ternyata banyak diolah dalam berbagai resep, mulai bacem (dimasak dengan gula aren), goreng biasa, hingga oseng-oseng.
Bagi yang tidak alergi, menyantap belalang goreng ini bakal bikin ketagihan. Pasalnya, belalang yang telah dimasak itu mampu menimbulkan sensasi rasa yang susah hilang serta kemriuk. Terlebih jika memasaknya dengan cara lebih lengkap seperti dioseng. Banyak rumah makan di wilayah Gunung Kidul yang menghidangkan menu belalang ini dalam berbagai jenis masakan.
Jika memasak sendiri caranya tidak terlalu sulit. Belalang yang masih hidup tinggal dibersihkan sayapnya, kaki bagian belakang, dan kotorannya lalu dicuci bersih lalu direbus selama 10 menit. Setelah itu dimasukkan campuran bumbu seperti bawang putih merica, juga cabai bagi penyuka rasa pedas, kemudian digoreng.
Adapula cara memasak lain, yakni setelah belalang dicuci hingga bersih, kemudian direndam selama 15 menit dengan bumbu-bumbu seperti tumbukan bawang putih, garam, dan lainnya setelah itu digoreng.
Jika ogah repot memasak, pengunjung bisa langsung menuju warung-warung makan di sekitar Pasar Munggi, Semanu. Di situ para pedagang menjual belalang goreng sudah dalam bentuk kemasan plastik atau toples. Bahkan, sejumlah supermarket di Gunung Kidul juga menjual menu ini.
Untuk belalang goreng dalam kemasan plastik dengan isi sekitar 10 ekor dijual seharga Rp5.000, sedangkan yang dikemas dalam toples dengan isi sekitar 30 ekor dijual seharga Rp25.000,00.
Sementara satu porsi belalang goreng di warung-warung makan dijual seharga Rp7.000. Adapun belalang mentah yang dijual di pinggiran jalan biasa ditawarkan sekitar Rp30.000 hingga Rp40.000 tiap rentengnya, tergantung jumlah belalang yang ada. Biasanya dalam satu renteng ada sekitar 100 hingga 150 ekor belalang.
Belalang goreng khas Gunung Kidul ini banyak diburu para pelancong yang kebentulan singgah ke Gunung Kidul, misalnya, saat hendak berwisata ke pantai-pantai di wilayah itu.
Jadi, ayo buruan santap belalang goreng dan rasakan sensasi kriuknya!
Di sejumlah ruas jalan di daerah perbukitan di Provinsi DI Yogyakarta itu, akan banyak ditemui rentengan belalang yang dijual oleh warga setempat. Seperti misalnya jalan Wonosari-Ponjong, Wonosari-Semanu, Paliyan-Trowono, juga Gading-Wonosari.
Penjual Belalang |
Belalang Di Minimarket |
Belalang itu merupakan jenis belalang kayu, yang memang banyak terdapat di kabupaten yang banyak memiliki pebukitan karst itu.
Sejak puluhan tahun silam, masyarakat Gunung Kidul telah memanfaatkan belalang sebagai salah satu menu santapan yang mengandung protein tinggi. Serangga yang juga banyak dipakai sebagai pakan burung peliharaan itu ternyata banyak diolah dalam berbagai resep, mulai bacem (dimasak dengan gula aren), goreng biasa, hingga oseng-oseng.
Bagi yang tidak alergi, menyantap belalang goreng ini bakal bikin ketagihan. Pasalnya, belalang yang telah dimasak itu mampu menimbulkan sensasi rasa yang susah hilang serta kemriuk. Terlebih jika memasaknya dengan cara lebih lengkap seperti dioseng. Banyak rumah makan di wilayah Gunung Kidul yang menghidangkan menu belalang ini dalam berbagai jenis masakan.
Jika memasak sendiri caranya tidak terlalu sulit. Belalang yang masih hidup tinggal dibersihkan sayapnya, kaki bagian belakang, dan kotorannya lalu dicuci bersih lalu direbus selama 10 menit. Setelah itu dimasukkan campuran bumbu seperti bawang putih merica, juga cabai bagi penyuka rasa pedas, kemudian digoreng.
Adapula cara memasak lain, yakni setelah belalang dicuci hingga bersih, kemudian direndam selama 15 menit dengan bumbu-bumbu seperti tumbukan bawang putih, garam, dan lainnya setelah itu digoreng.
Jika ogah repot memasak, pengunjung bisa langsung menuju warung-warung makan di sekitar Pasar Munggi, Semanu. Di situ para pedagang menjual belalang goreng sudah dalam bentuk kemasan plastik atau toples. Bahkan, sejumlah supermarket di Gunung Kidul juga menjual menu ini.
Untuk belalang goreng dalam kemasan plastik dengan isi sekitar 10 ekor dijual seharga Rp5.000, sedangkan yang dikemas dalam toples dengan isi sekitar 30 ekor dijual seharga Rp25.000,00.
Sementara satu porsi belalang goreng di warung-warung makan dijual seharga Rp7.000. Adapun belalang mentah yang dijual di pinggiran jalan biasa ditawarkan sekitar Rp30.000 hingga Rp40.000 tiap rentengnya, tergantung jumlah belalang yang ada. Biasanya dalam satu renteng ada sekitar 100 hingga 150 ekor belalang.
Belalang goreng khas Gunung Kidul ini banyak diburu para pelancong yang kebentulan singgah ke Gunung Kidul, misalnya, saat hendak berwisata ke pantai-pantai di wilayah itu.
Jadi, ayo buruan santap belalang goreng dan rasakan sensasi kriuknya!
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »